tanggapan aa gym terkait pernyataan pak ahok yang melampaui batas



http://simak.id/audio/listen/2724/tanggapan-aa-gym-terkait-pernyataan-pak-ahok-yang-melampaui-batas 

Kemaren terjadi kehebohan dengan viral tersebarnya cuplikan pidato saudara Ahok di kepulauan seribu. Saya mendengarnya, menyimaknya beberapa kali sehingga banyak umat islam yang terluka.

Bahwa saudara Ahok sebagai etnis tionghoa itu bukanlah pilihannya, ini adalah takdir yang mencipktakannya. Sehingga bukan wilayah kita untuk mengomentari etnis.

Bahwa saudara Ahok beragama non islam itu adalah pilihannnya dan setiap orang berhak memilih apa yang akan dipertanggung jawabkannya di dunia dan akhirat. Bagi kita umat islam, tidak ada masalah "lakum diinukum wali yadin".

Adapun saudara Ahok memberikan statement pernyataan terhadap Al-Qur'an dengan perkataan yang tidak pada tempatnya dengan cara yang tidak pada tempatnya ini adalah perbuatan  melampaui batas. Ini adalah perbuatan tercela, ini adalah perbuatan yang akan menimbulkan konsekuensi dari perkataannya. Oleh karena itu, sangat bisa dimaklumi jikalau umat islam merasa tersinggung, terluka oleh perkataan yang melampaui batas ini. Apalagi seorang yang diberikan cobaan jadi pimpinan di jakarta.

Kepada Umat Islam seluruhnya bahwa takdir adanya kejadian ini adalah ladang untuk beramal dan pencerah pemikiran serta sikap kita. ini alat ukur apa hati kita tersinggung atau tidak. Kalau kita merasa biasa-biasa saja Al-Qur'an diremehkan maka itu menunjukkan kadar keimanan kita yang masih ren

Andai kata kita tersengat merasa terluka, maka ini kita syukuri bahwa kita masih peduli dan menghormati kalam Allah. Namun pada saat yang sama, kita pun harus menyikapi orang yang melampaui batas ini dengan sikap yang ada dalam koridor akhlakul karimah.

Islam tidak mengenal kedzhaliman terhadap siapapun.

Kita sikapi perbuatan Ahok ini dengan sikap yang tidak melampaui batas, bahkan menunjukkan bagaimana Islam menyikapi dengan sikap terhormat akhlakul karimah. Sebaiknya kita ingatkan saudara Ahok bahwa perbuatan ini perbuatan yang sangat salah, dianjurkan unutk memohon maaf secara terbuka kepada ummat Islam, diakui dengan jujur dan tidak boleh mengulanginya lagi. Dan andaipun sudah meminta maaf terbuka, umat Islam adalah pemaaf.

Namun jikalau tidak merasa bersalah dan tetap melakukan perbuatan seperti ini, maka mari kita selesaikan dalam koridor hokum. Kita tuntut keadilan lewat koridor yang benar-benar diharapkan bisa menuntaskan ini dengan sikap yang adil.

Banyak hikmah kejadian ini. Nyata bahwa pemimpin yang berbeda akidah tidak akan pernah bisa memahami apa yang kita muliakan, apa yang kita hormati. Sulit bagi pemimpin yang berbeda akidah akan memuliakan Allah karena tidak mengimaninya. Tidak akan bisa menghormati Al-Qur’an karena tidak mengimaninya. Tidak akan bisa menghormati dan memuliakan rasulullah SAW sebagaimana mestinya karena tidak mengimaninya. Nyatalah bahwa Al-Qur’an, 7 ayat memerintahkan kita untuk tidak memilih yang berbeda akidah, karena memang tidak akan pernah bisa memuliakan Allah, memuliakan kalam Allah, memuliakan Rasulullah sebagaimana mestinya.

Semoga adanya kejadian ini, benar-benar membuat kita semua memahami apa yang semestinya kita lakukan. Mudah-mudahan semua pihak mendapat pelajaran dan mengambil hikmah.

Sekian, Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. .

sa

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar