HATI-HATI JIKA BERKOMENTAR




HATI-HATI JIKA BERKOMENTAR

Bismillah,
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Guys… Apa yang lo lakuin pas lagi baca berita, skandal, atau kasus yang lagi trending di sosmed dan media lainnya?

Atau mungkin yang lebih simple, gimana kalo pas lagi liat sodara sendiri jatoh ke dalam kesalahan?

Trend yang berkembang saat ini adalah:
"Comment… dan comment"

Sekarang cepet banget kita ngasih comment atas nama kebebasan, terlepas karena pengen menyampaikan aspirasi, mengemukakan opini, atau hanya sekedar nunjukin eksistensi dan kemampuan.

Kalo comment-nya positif dan dibangun di atas sebuah keikhlasan maka tidak ada masalah. Tapi kalo comment tersebut negatif, maka ada baiknya kita renungkan ucapan berikut ini:

"Aku melihat sesuatu yang aku benci dan tidak ada yang menghalangiku untuk memberikan komentar kecuali karena kekhawatiran suatu saat nanti aku yang mengalami hal tsb"

Itulah kalimat yang meluncur dari lisan seorang ulama besar Ibrahim Annakha'i. Dan semakin fatal kalo orang yang kita komentari ternyata telah bertobat dan menangis kepada ALLAH atas dosa-dosanya tersebut.

Simak apa yang diutarakan oleh imam Hasan Al-Bashri berikut ini:

"Shahabat mengatakan: barangsiapa yang mencela saudaranya karena dosa yang dikerjakannya (padahal saudaranya itu telah bertaubat dari dosanya tersebut) niscaya ia tidak akan meninggal kecuali setelah ia mengerjakan dosa yang serupa dengan yang dilakukan oleh saudaranya itu."

Tidakkah kita khawatir hal itu menimpa kita? Pantaskah kita mengomentari sebuah dosa atau skandal yang bisa jadi telah dimaafkan dan diampuni oleh ALLAH?! ALLAH telah menghapus dan memaafkan dan kita masih asik membicarakannya tanpa alasan syar'i?! Siapa kita?...Berani selancang itu dihadapan Rabbul 'alamin. Belum lagi kalo kita inget bahwa seluruh comment kita akan dihisab:

"Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir"
(QS. Qaaf: 18)

Dan juga comment kita adalah parameter iman dan taqwa kita
"Barangsiapa yang beriman kepada ALLAH dan hari kiamat maka hendaklah berkata baik atau diam..."
(HR. Bukhari)

Bro… Bagi ahli iman jangankan saudaranya, anjing aja ngga berani dikomentari. Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu bertutur:

"Jika aku merendahkan seekor anjing, aku khawatir aku akan diubah menjadi anjing (atau ALLAH berikan sifat buruk anjing tersebut kepadaku)"

وفقني الله وإياكم لكل خير

👤 Ustadz Nuzul Dzikri, Lc
✏ Catatan ini nasehat untuk penulis & yang membaca

sa

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar